SELAMAT DATANG

In Refleksi Pembelajaran Materi Bilanga Bulat dan Perpangkatan



 Pelatihan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) berupa IN Refleksi pembelajaran, Dimulai dengan peutaran vidio hasil dari On Service Learning di masing masing kelompok. Ada empat kelompok untuk pelaksanaan On Service Learning ini yaitu MTsN 2 Kendal kelompok 1, kelompok 2 MTs NU )7 Patebon dan MTs NU 24 Darul Ulum Pidodo, kelompok 3 MTs Sunan Abinawa, MTs Nurul Ikhsan dan MTs Al Hidayah, dan Kelompok 4 terdiri dari MTs NU 08 Pamriyan Gemuhdan MTs NU 09 Pucangrejo.

Presentasi pertama ari MTsN 2 Kendal, menampilkan vidio pembelajaran oleh bapak Muhammmad Masrur,S.Ag yang menyampaikan bilangan bulat dan sifat-sfatnya di Kelas 7I. Setelah penayangan vidio pembelajaran, masing masing kelompok diminta untuk memberikan tanggapan atau pun saran dengan vidio tersebut. Tanggapan pertama dari ibu Rosyidah, "Saya setelah melihat dari vidio dari pak Masrur, kok belum melihat ada asseemenya secara individu, yang kedua suara dari vidio tersebut tidak begitu jelas, terima kasih". Tanggapan dari bapak Masrur, "bahwa assesmen langsung di LKPD setelah saya lihat dan koreksi yang salah cuma sedikit, diantaranya penjumlahan bilangan positip dan negatip, tetapi dari tingkat penyerapannya sudah 80%", jelas Masrur.

Pertanyaan dari bu Rosyidah.


Tanggapan dari pak Masrur


Penguatan dari Fasda Nur latif Burhanudin

Presentasi kedua, menampilkan vidio pembelajaran operasi bilangan bulat dari kelompok 2 ( MTs NU 07 Patebon dan MTs NU 24 Darul Ulum Pidodo Kulon). Vidio pembelajran ini sebagai modelnya ibu Helya. Dari modul ajar yang disamaikan menggunakan model Pembelajaran Based Learning, sudah ada modifikasi dari LKPD awal , dan sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat. Dibagi menjadi dua kelompok besar.

Bapak H. Muryoto, mereview secara umum, " Bahwa pembagian kelompok besar atau kecil itu bapak/ ibu guru sudah dipertimbangkan dengan kondisi peserta didik, keuntungan dan kelebihannnya. Belajar secara kelompok lebih efektif untuk memberi penyadaran ke pada peserta didik secara klasikal, akan tetapi tidak secara pribadi-pribadi, karena ketika bekerja secara kelompok ada anak yang cuma ngandul dengan kelompok. Bapak ibu guru juga harus memberi motivasi/ semangat berupa apresiasi bisa dengan kata-kata yes, gerakan atau tepuk tangan. Sebagai refleksi diakhir bisa dikuatkan lagi kaitannya dengan kesimpulan, dan yang masih kurang dengan refleksi bangkitkan lagi", jelas Muryoto. 


Dari pak Jayuri, menyampaikan apakah harus dibuat kelompok, kelompok karena ada kesan ada unsur settingan/ lipstik?. Kalau mengikuti modu harus kelompok/ kooperati learning dan bisa saling berkolaborasi. Kalau kita melihat dari panduan pembelajaran dan assesmen pada Kurikulum Merdeka yang di terbitkan oleh kemndikbud, bahwasannya ada tiga model pembelajaran yang disarankan yaitu Discovery Learning/ Inquery, Problem Based Learning (PBL) dan Projek Base Learning/ Pembelajaran berbasis proyek (PjBL).




















Post a Comment

Lebih baru Lebih lama